Langsung ke konten utama

PCMedia Antivirus = Virus

PCMedia Antivirus atau jamak disebut sebagai PCMAV, sebuah antivirus buatan PCMedia akhir-akhir ini kembali dideteksi oleh beberapa vendor antivirus luar negeri sebagai virus. Contoh yang paling ironik adalah terdeteksinya PCMAV sebagai virus oleh NOD32, AntiVir, AVG dll.

Nah, PCMAV melalui situs resminya www.virusindonesia.com kemudian mengklarifikasi kejadian deteksi AVG.

Kasus yang paling ironik adalah terdeteksinya PCMAV oleh NOD32, padahal secara blak-blakan PCMedia menggunakan NOD32 sebagai software untuk scanning CD/DVD yang dipaketkan dengan majalahnya. Lah, padahal pada tiap footnote CD/DVD dicantumkan 100% Virus Free, ini bohong atau gimana?

Oke, mungkin kutipan-kutipan diatas belum bisa memberi gambaran tentang ‘kecurigaan’ sejumlah vendor antivirus sehingga membuat mereka memutuskan bahwa PCMAV adalah virus (Trojan tepatnya). Namun kita bisa tarik sejarahnya ke belakang menyasar ke para pembuatnya…

Yang mungkin kebanyakan dikenal adalah Anton Reinhald Pardede dan satu lagi adalah Arief Prabowo. Hmm, paling menarik adalah sejarah tentang Anton Pardede! Dia yang juga Chief Editor PCMedia, PCMild dan Chief Antivirus Researcher PCMedia.

Kelamnya Anton dulu….

Anton termasuk orang lama dalam dunia IT Indonesia, mungkin tepatnya sejak 95 keatas. Berpendidikan hampir sarjana, lalu bekerja disejumlah perusahaan sekuriti dan penerbitan.

Kisah anton tentang kesarjanaannya lumayan menarik, kuliah malas-malasan dan ingin nilai tinggi, akhirnya mengambil jalan pintas, merubah nilai-nilai di Univ. Binus. Itulah sebab kenapa dia di DO (Drop Out) dengan tidak hormat. Dan mengejutkan lagi, tindakan mengubah-ubah nilainya (dari D menjadi A) itu dilakukan tidak dengan tangan halus, Kasar, a.k.a Lamer! Dia merusak jaringan puskom Binus berbekal password curian.

Kasus lain yang cukup heboh adalah menyebarnya virus Phardera pada sekitar tahun 1997-1999, yang merupakan virus Makro yang cukup merusak Microsoft Office pada waktu itu. Siapa yang membuatnya? Nicknamenya adalah Phardera, who is Phardera? He3x, ya si Anton Pardede! Kenapa? Lihat bukti kutipan berikut: (cari via google: Phardera Virus):

Kutipan diatas menggambarkan terdapat string pada Phardera.A, yang bertuliskan Anton R. Pardede dan Dianita SR, Jakarta, Batavia, Indonesia dll.

Mungkin anda yang kebetulan adalah pembuat virus, menganggap apa yang dilakukan anton adalah biasa saja. Tapi tunggu dulu bung! Anton a.k.a Phardera melakukannya waktu dia masih bekerja di PT Mikrodata bagian Antivirus dan kemudian dilanjutkannya di Elex Mediakomputindo, juga dibagian security antivirus!

Ironis buangeeetsss, apakah itu salah satu contoh dongeng bisnis kotor para vendor antivirus yang membuat virus yang menyebar luas supaya produk mereka laris. Dan memang terbukti antivirus yang (diklaim) dibuat oleh anton/phardera seperti CIH atau SVCIH laris dipasaran, Mikrodata kebanjiran order, Elex Media pun juga mendapat oplah lebih! Wah, parah ngga?

Sekarang kita tarik sejarah itu maju sedikit ke beberapa tahun kemudian, tepatnya akhir tahun 2005 awal 2006. Saat itulah PCMedia Antivirus (PCMAV) dirilis pertama kali pada Maret 2006. Menariknya beberapa bulan sebelumnya Indonesia dilanda epidemi virus Brontok ‘baru’ yang dibuat dengan C++ (bukan lagi VB, padahal yang tersebar sourcenya itu VB ?dan demam brontok ‘lawas’ sudah berakhir di awal 2006).

Mendadak, PCMAV muncul dan mengklaim “SATU-SATUNYA ANTIVIRUS DI DUNIA YANG MAMPU MEMBASMI BRONTOK DAN VARIANNYA SAMPAI KE AKAR-AKARNYA”. Kebetulan juga setelah dirilis oplah PCMedia naik tajam, popularitasnya pun semakin bertambah sampai sampai diwawancarai oleh (si sok) Roy Suryo! He3x

Ada banyak dugaan para praktisi sekuriti (entah benar atau tidak) yang mengatakan Brontok ‘baru’ tersebut dibuat oleh pihak PCMedia (khusus banget katanya sih si Phardera yang bikin). He3x, mungkin hanya kecemburuan bisnis kaliii, atau mungkin benar? Yaa, pada salah satu seminarnya (yang saya ikuti, yang saya tata kepanitiannya) Anton pernah berkata bahwa kantornya untuk pertama kali terserang Brontok! (hmmm, aneh)

Mungkinkah serangan brontok di kantor PCMedia adalah rekayasa semata dari Phardera untuk meyakinkan sidang redaksi menerima usulannya tentang antivirus? He3x, sangat tidak mungkin perusahaan besar seperti PinPoint Publications, PCMedia dan saudara-saudaranya bisa terkena brontok kalau tidak [ada] pihak [dalam] yang menyebarkan…

He3x, anggaplah dua paragraf diatas adalah tulisan konyol dan gosip banget, tapi yang berikut [dibawah] ini tidak konyol bung!

Kisah selanjutnya adalah PERTARUNGAN PHARDERA MELAWAN KECOAK. Singkat cerita, phardera masuk ke Kecoak.Or.Id, kemudian memasang muka memelas meminta diikutkan dalam proyek ezine kecoak dengan memberikan password dan akun di FTP kecoak, he3x bukannya mensukseskan proyek tersebut eh malah seluruh file dan folder pada direktori proyek ezine kecoak indonesia dihapus oleh Phardera. SO, tahu dunk akibatnya si phardera di keluarin dari Kecoak, dan diblacklist. Kutipan berikut diambil dari Kecoak.Or.id, yang disamping mengisahkan kronologis lamer phardera juga ke-lameran-nya dimilist kecoak, kekasarannya terhadap para ELITE Hacker Indonesia, dipecatnya dia [katanya secara tidak hormat] dari Mikrodata dan Elex Media, dan pengakuannya sebagai SUPER ELITE HACKER INDONESIA!

sumber : http://panahbiru.wordpress.com/2008/02/04/pcmav-is-virus/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AMD "akan" hentikan penggunaan Stiker di Laptop

"Benci" ketika perusahaan Laptop (notebook) maupun netbook membubuhkan setengah lusin Stiker "merek" untuk laptop seharga $ 1.200 baru milik anda?. Anda membeli gadget baru eh malah dapet Stiker... Sekarang kita bandingkan dengan ketika anda membeli mobil mewah "baru" yang ditempeli dengan stiker permanen mempromosikan oli motor, tikar lantai, AC, speaker. Emangnya lagi jualan Stiker?..dan ji ka Anda kupas, perekat Stiker sering meninggalkan residu (kotor) yang dapat mengganggu pemandangan pada lapisan yang ditinggalkannya. Meskipun tidak semua orang membenci mereka (stiker), bahkan jika ngak ada "Stiker"nya ntu gadget terlihat ngak KEREN... R aksasa seperti Intel dan Microsoft "selalu" membubuhkan Stiker pada produk mereka, karena mereka tau bahwa itu merupakan ruang "Sponsor" gratis...kalo gitu harusnya kalo ngak pake Stiker harganya bisa lebih miring dong (maunya sih)...hal ini  tidak akan berubah (setidaknya ti...

Settng IP warnet

Definisi TCP/IP TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) merupakan sekumpulan protokol komunikasi data yang bersifat universal. TCP/IP digunakan untuk menyediakan konektivitas antardua atau lebih perangkat komunikasi jaringan komputer. Internet Sharing Untuk membagi akses internet melalui komputer sebagai gateway atau router, sebaiknya komputer memiliki dua interfase jaringan. Satu interfase terhubung ke jaringan internet dan satu lagi terhubung ke jaringan lokal atau komputer-komputer klien. Setting gateway Mengatur konfigurasi IP komputer yang akan berfungsi sebagai gateway ke internet. Sebagai contoh, modem ADSL memiliki alamat IP lokal 192.168.1.1. lakukan setting interfase jaringan pertama agar memiliki konfigurasi sebagai berikut: IP address : 192.168.1.2 Netmask: 255.255.255.0 Geteway: 192.168.1.1 (alamat IP modem ADSL) Primary DNS: 202.134.0.155 (ISP Telkom) Secondary DNS: 202.134.2.5 (ISP Telkom) Atur alamat IP interfase jaringan kedua yang terhubung ke swi...

Bekantan

Bekantan atau dalam nama ilmiahnya Nasalis larvatus adalah sejenis kera berhidung panjang dengan rambut berwarna coklat kemerahan dan merupakan satu dari dua spesies dalam genus tunggal kera Nasalis. Ciri-ciri utama yang membedakan bekantan dari kera lainnya adalah hidung panjang dan besar yang hanya ditemukan di spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya. Karena hidungnya inilah, bekantan dikenal juga sebagai monyet Belanda. Dalam bahasa Brunei disebut bangkatan. Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75cm dengan berat mencapai 24kg. Kera betina berukuran 60cm dengan berat 12kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar, sebagai hasil dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya. Selain buah-buahan dan biji-bijian, bekantan memakan aneka daun-daunan, yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna...